Minggu, 04 Oktober 2009


Salah satu ciri khas Kota Jember, yaitu JFC (Jember Fashion Carnaval) menjadi salah satu tema dari 5 finalis Eagle Awards
Diyakini, “Merajut Impian di Balik Catwalk Jalanan” (“Weaving Dreams From a Street Catwalk”), oleh Taufan Agustiyan Prakoso dan Mohammad Abdul Malik menjadi underdog dalam kompetisi ini.
Dalam film ini, tersebutlah Rohim Andriawan, seorang pemuda desa yang ingin terlibat langsung dalam karnaval JFC.
Dia menggunakan uang yang dimenangkannya dalam sebuah arisan, untuk membuat kostum rancangannya sendiri.

Dua mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini berhasil lolos dalam seleksi tahap akhir kompetisi film dokumenter Eagle Awards Metrotv 2009.
Mereka sukses setelah menyisihkan 10 kompetitor untuk melaju ke lima besar dalam seleksi Pitching Forum. Dalam release eagle awards.com, Sabtu (11/7), disebutkan Pitching Forum adalah proses seleksi akhir proposal Eagle Awards yang menentukan lima finalis yang akan mendapatkan beasiswa terbatas untuk mewujudkan film dokumenter.
Taufan yang merupakan arek asli Jember sangat optimis, karena tema yang mereka angkat ini sangat unik dan sifatnya mendunia.


Jember Fashion Carnaval (JFC)


Diawali pada tahun 1998, berdirinya Rumah Mode Dynand Fariz sebagai realisasi dari keinginan Dynand Fariz sebagai pendidik di bidang fashion tidak hanya memahami teori saja tetapi juga terjun langsung sebagai praktisi sehingga tahu persis keadaan di lapangan.
Tahun 2001, dimulainya acara Pekan Mode Dynand Fariz dimana seluruh karyawan selama sepekan harus berpakai sesuai dengan trend fashion dunia.
Tahun 2002, dimulainya acara pekan Mode Dynand Fariz dengan berkeliling kampung dan alun-alun Jember. Mulai timbul gagasan untuk menyelanggarakan JFC.
1 Januari 2003, JFC 1 diselenggarakan bersamaan dengan HUT Kota Jember dengan tema busana CowBoy, Punk dan Gypsy.
30 Agustus 2003, JFC 2 diselenggarakan bersamaan dengan TAJEMTRA dengan tema busana Arab, Maroko, India, China dan Jepang (Asia).
Dan pada 8 Agustus 2004, JFC 3 diselenggarakan dengan tema busana Mali, Athena, Brazil, Indian, Futuristic dan Vintage.

Jember Fashion Carnaval (JFC) memegang erat Konsep 4E, yaitu :
EDUCATION (Pendidikan) : Melalui in house training para peserta diberikan pengetahuan merancang busana, fashion run way, fashion dance, presenter, rias dan make up dan melalui ajang kompetisi terlahir SDM yang percaya diri, terlahir instruktur, leader, koreografer, presenter, singer, enterpreneur, dll.
ENTERTAINMENT (Hiburan) : Sebagai even ekslusif yang dapat menjadi hiburan bagi masyarakat menyeluruh dari segala lapisan baik profesi, usia, pendidikan, latar belakang ekonomi dan sebagainya.
EXHIBITION (Pameran) : Menjadi pusat study atau research perihal Fashion Carnaval, menjadi obyek pengambilan foto bagi photographer professional dan banyak lainnya.
ECONOMIC BENEFIT (Pengembangan perekonomian) : Melalui penyelenggaraan even yang mempunyai konsep yang jelas, SDM yang berkualitas, berkesinambungan, menarik, memperoleh dukungan dari masyarakat, pemerintah dan wakil rakyat memungkinkan untuk menjadi potensi wisata unggulan yang dapat menggerakkan potensi wisata lainnya.

Sumber : www.jemberfashioncarnaval.com

0 Comments:

Post a Comment